Laman

Senin, 22 Oktober 2012

Odol Budi Topo Santoso,Sosok Pengusaha Yang Pro Rakyat

REMBANG,-Sebuah rumah yang tidak terlalu mewah berada dipinggir kota itu tiap harinya selalu ramai dikunjungi orang.

Disebelah rumahnya  yang dipagari tembok keliling berdiri bangunan semi permanen terbuka lebar menhadap jalan raya dengan halaman yang cukup luas.

Banyak tokoh masyarakat,tokoh pemuda kabupaten Rembang yang mampir untuk sekedar berbincang omong ringan dengan sosok muda berkumis tebal.

Namanya Budi Santoso atau orang sering memanggil nama samarannya dengan sebutan Odol.

Pria yang lincah dalam mencari terobosan pekerjaan swasta ini memang dikenal dikalangan anak muda,sebab dia suka hiburan dan sekaligus punya usaha hiburan keluarga.

Karakter yang rendah hati dan tidak sombong ini selalu ditunjukkan kepada siapapun yang sempat main dirumahnya.Odol merasa dulunya adalah orang tidak punya apa-apa namun dengan kerja keras dia punya segalanya sehingga dia selalu ingat dengan orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap.

Dekat dengan kalangan rakyat jelata adalah prinsip dalam hidupnya,sebab orang “kecil” yang sengsara banyak dikabulkan dalam setiap doanya.

Sebagai pengusaha awalnya Budi Santoso jatuh bangun dalam mengawali kariernya,namun dia tidak pernah patah arang dan selalu berdoa kepada Tuhan Pencipta Alam.

Tidak lupa Odol selalu rajin minta restu kepada orang tua dan leluhurnya dalam setiap langkah hingga kini dia bisa mendirikan kafe keluarga “Palapa”,koperasi 76,usaha tangki air juga aneka usha kecil lainnya.

Penampilannya yang kalem dan selalu mengenakan celana pendek dengan sandal selop membuat dirinya tidak sungkan menghadapi siapa saja asal punya tujuan baik.

Bapak 4 anak ini rajin dalam menjaga stamina tubuhnya dengan olah raga sepeda tiap pagi juga lari-lari kecil tiap sore.

Mantan atlit petinju Rembang ini punya hobi yang unik yaitu selalu mampir diwarung-wqarung kecil baik disudut kota maupun dipedesaan ketika sedang jalan-jalan dengan keluarga maupun anak buahnya.

“Ya itu hoby saya makan minum diwarung-warung kecil,tidak neko neko dan biar tidak kaku ati,yang penting saya bisa bertemu dengan masyarakat dan saya tidak pernah membeda-bedakan mereka”katanya ketika berbincang bincang dengan wartawan.

“Saya selalu mensyukuri kenikmatan yang diberikan Allah,sebagai pengusaha jatuh bangun itu hal biasa,apalagi saya ini orang lapangan yang tahu keadaan sebenarnya.Tiap tahun bila usaha lagi menurun,saya terpaksa menjual mobil untuk menutup kebutuhan agar karyawan tetap menerima gaji,itu hal biasa,”katanya merendah.

Odol memang dikenal supel dan disiplin dalam mengelola usahanya,makanya banyak karyawan berharap Odol ini bisa mengabdi kepada rakyat banyak,agar rakyat kecil bisa terbantu dalam pengentasan pengangguran.(suparno gusno)