Laman

Jumat, 23 Maret 2012

LSM Semar Cindai Bertemu Dengan Gubernur Jateng

* DUKUNG PABRIK SEMEN GRESIK DI REMBANG

REMBANG-LSM Serikat Masyarakat Cinta Damai (Semar Cindai) beberapa waktu lalu bertemu dengan Bupati Rembang H Moch Salim Dan Gubernur Jawa Tengah H Bibit Waluyo saat menghadiri pembinaan sekaligus silaturahmi dengan Kepala desa sekabupaten Rembang dan kepala SKPD Pemkab Rembang di desa Tegaldowo kecamatan Gunem.
Dalam pertemuan itu,gubernur Jateng mengucapkan terima kasih kepada warga Rembang karena telah mendukung berdirinya pabrik semen Gresik di Rembang.
Gubernur juga mengingatkan,kejadian di kota Pati dimana sebagian elemen  telah menolak dengan adanya rencana pabrik semen yang ada dikota itu.
"Saya tidak ingin terjadi peristiwa seperti kota Pati,pokoke kudu ngadeg pabrik semen,"kata Gubernur.
Seusai silaturahmi Gubernur dan bupati Rembang sempat bertemu dengan LSM yang mendukung pabrik Semen Gresik yang akan menanamkan investasinya.
Ketua Umum LSM Semar Cindai Suparno Gus No kepada sejumlah wartawan mengungkapkan,pihaknya telah menyampaikan surat permohonan audensi untuk bertemu di kantor gubernuran,hal ini dilakukan agar gubernur memberikan arahan kepada tokoh tokoh yang ada.
"Surat sudah diterima gubernur,kami tinggal menunggu waktu untuk mempersiapkan hal-hal yang akan dibicarakan pada pertemuan nanti.Secara prinsip kami mendukung langkah gubernur Jateng dalam program Bali Deso Mbangun Deso dan program 4 pilar yang dicanakn oleh bupati Rembang.Berdirinya pabrik semen akan memberi peluang kepada pengangguran dan akan mengurangi angka kemiskinan yang ada.
Investasi ini akan pula memberikan peluang kepada kota Rembang menjadi lebih maju lagi menuju kota metropolis,"papar Gus No.
Tokoh Muda nyentrik ini juga akan menggalang kekuatan dari bawah hingga atas untuk menyatukan visi,bahwa pabrik Semen yang akan dibangun oleh PT Semen Gresik ini akan mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.
"Apapaun yang terjadi,pabrik semen harus berdiri sebab asas manfaat  lebih besar daripada mudloratnya,"tandas mantan aktivis Jakarta (red)